Pernahkah Anda menyadari bau-bau tidak wajar pada vagina? Jangan disepelekan! Bau vagina merupakan tanda adanya masalah yang terjadi di area kewanitaan Anda. Vagina adalah rumah bagi miliaran bakteri, tetapi bakteri ini dapat berubah setiap hari keseimbangannya. Perubahan keseimbangan bakteri inilah yang dapat berdampak pada bau vagina.
Berikut merupakan beberapa bau vagina yang umum dan penyebabnya:
1. Tembaga atau logam
Jika tercium seperti bau tembaga atau logam jangan terlalu khawatir, umumnya bau ini muncul sebelum dan sesudah menstruasi. Bau ini harus diatasi. Jika tidak, itu bisa menjadi tanda adanya perdarahan pada vagina, terutama jika bau logam tersebut disertai dengan rasa gatal atau keputihan.
2. Seperti bau badan
Vagina Anda bisa mengalami bau ini jika tidak menjaga kebersihannya dengan baik. Sama seperti ketiak, sekitar area kewanitaan juga mengandung kelenjar apokrin yang memungkinkan Anda berkeringat. Berkeringat di area ini cukup normal dan membantu tubuh Anda mengatur suhunya. Namun, keringat ini bisa mulai membuat area kewanitaan berbau tidak sedap, terutama jika Anda tidak mandi secara teratur. Saat mandi, sebaiknya gunakan pembersih kewanitaan dengan pH seimbang. Ini akan membersihkan area dengan lembut dan akan membantu menghilangkan baunya. Untuk mencegah keringat berlebih, Anda harus mengenakan pakaian dalam berbahan katun ringan yang memungkinkan kulit Anda untuk bernapas dan segera menggantinya jika sudah terasa lembab atau basah.
3. Kecut
Jika vagina Anda memiliki sedikit bau asam, ini adalah tanda vagina yang sehat. Beberapa orang membandingkannya dengan aroma makanan fermentasi seperti yoghurt dan roti sourdough. Itu karena produk makanan ini mengandung lactobacillus - jenis bakteri baik yang sama yang ada di vagina Anda. Bakteri baik ini ada untuk melawan bakteri jahat dan mencegah infeksi. Bau ini tidak perlu dikhawatirkan.
4. Seperti bau bahan kimia
Bau seperti amonia yang kuat dapat disebabkan oleh penumpukan urin di pakaian dalam Anda. Anda harus memastikan bahwa Anda menyeka atau mengeringkan dengan benar setelah buang air kecil untuk memastikan area tersebut bersih dan tetap kering, tidak lembab. Urin yang memiliki bau amonia yang kuat juga bisa menjadi tanda dehidrasi, jadi ingatlah untuk minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
Beberapa wanita melaporkan bau amonia di awal kehamilan. Tidak ada bukti mengapa ini terjadi, tetapi bisa jadi karena perubahan pH lain di vagina. Ini juga bisa menjadi tanda bakterial vaginosis (BV).
5. Bau amis atau seperti ikan
Penyebab paling umum dari vagina amis adalah Vaginosis Bakteri (BV). BV adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina. Gejala BV dapat meliputi:
- Bau amis yang kuat
- Keputihan berwarna putih pudar atau abu-abu
- Gatal
- Terasa terbakar, terutama saat Anda buang air kecil
Penyebab lain keputihan berbau amis adalah Trikomoniasis. Ini adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) paling umum yang disebabkan oleh parasit kecil. Gejala biasanya akan berkembang dalam waktu satu bulan setelah tertular infeksi.
Cara mengatasi vagina bau
Anda tidak boleh menggunakan produk beraroma kuat untuk membantu menghilangkan baunya, seperti sabun mandi, deodoran, atau produk wangi-wangian lainnya. Hindari pembalut beraroma, karena dapat meningkatkan risiko infeksi pada area kewanitaan.
Jika Anda banyak berolahraga dan beraktivitas padat, gunakan pembersih khusus kewanitaan yang membantu menjaga pH alami area kewanitaan dan bersifat hipoalergenik, serta mengandung prebiotik untuk menjaga flora normal area kewanitaan. Hal ini dapat membantu menjaga kebersihan area kewanitaan, terutama jika Anda banyak berkeringat.
Vagina bau juga dapat disebabkan dari makanan yang Anda konsumsi, perbaiki pola makan. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda jika mengalami bau yang tidak biasa disertai dengan salah satu gejala berikut:
- Gatal atau terbakar, terutama saat Anda buang air kecil
- Debit kental atau encer berwarna abu-abu
- Pendarahan vagina yang tidak disebabkan oleh menstruasi Anda
