POPULAR SEARCHES
wound Burns Body Odor Sneezing Sneezing First Aid Kit

Sebagai seorang wanita, kamu perlu menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh terutama kesehatan area kewanitaan, karena area kewanitaan merupakan organ yang riskan terhadap infeksi jika tidak terjaga kebersihannya.

Untuk itu diperlukan penanganan khusus untuk menghindari kebiasaan yang dapat memberi dampak negatif pada kesehatan dan kebersihan kewanitaan. Tingkat pH ideal vagina berada pada skala 3,5 sampai 4,5, dimana bakteri baik dapat berkembang. Meningkatnya pH pada vagina dapat menyebabkan perubahan pada flora alami yang menyebabkan rentannya terjadi infeksi pada vagina.

5 kebiasaan yang membahayakan area intimmu:

1. Menggunakan sabun biasa untuk membersihkan area kewanitaan

Berhati-hatilah dengan produk perawatan kulit yang kamu gunakan. Sabun padat maupun cair biasanya mengandung bahan kimia dengan bahan yang keras seperti paraben, ftalat, pewarna, dan wewangian yang dapat mengakibatkan terjadinya iritasi dan perubahan pH pada area kewanitaan. Sama seperti saat kamu tidak menggunakan sabun badan pada wajahmu karena khawatir akan breakout, hal tersebut juga berlaku pada area kewanitaanmu yang sensitive.

BETADINE™ Feminine Wash adalah solusi untuk kebersihan area kewanitaan yang dapat memberikan kesegaran dan kesehatan pada area intimmu. Sabun kewanitaan alami dengan kandungan formulasi Tri-Care yang dilengkapi prebiotik, BETADINE™ Feminine Wash adalah produk yang dapat membantu menjaga kepercayaan dirimu dan menjagamu tetap bersih dan sehat.

2. Mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat

Hindari menggunakan pakaian dalam berbahan nylon yang ketat. Gunakanlah pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara sehingga nyaman untuk digunakan.

Menggunakan pakaian dalam dengan bahan sintetis seperti polyester dan rayon juga dapat menghambat sirkulasi udara, pakaian dalam dengan bahan tersebut akan membuat kulit lebih lembab karna sifatnya yang tidak menyerap keringat dan dapat membuat kulit iritasi. Terlebih saat kamu memasuki masa menstruasi dimana suhu tubuh meningkat dan tubuh lebih banyak berkeringat. Lingkungan yang lembab adalah tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri, oleh karena itu gantilah pakaian dalammu sesaat setelah kamu berolahraga.

3. Tidak mengganti pembalut dan tampon secara teratur

Saat sedang menstruasi tubuhmu rentan sekali mengalami infeksi. Hal ini disebabkan  darah memiliki pH 7.4 yang membutuhkan perawatan ekstra saat menstruasi.

Bilaslah area kewanitaan dengan sabun pembersih area kewanitaan setidaknya 1 hari sekali. Ganti pembalut atau tamponmu setiap beberapa jam sekali untuk menghindari kondisi lembab yang dapat membuat bakteri bertumpuk. Terlalu lama menggunakan tampon juga dapat memicu sindrom toxic yang dapat menyebabkan infeksi bakteri. Maka dari itu kamu perlu rutin mengganti pembalut/tampon dan cucilah tangan sebelum mengeluarkan tampon dari area kewanitaan.

4. Menyeka Area Kewanitaan dari arah belakang ke depan

Menyeka area kewanitaan dari arah belakang ke depan setelah buang air besar maupun kecil dapat membuat E.coli maupun bakteri asing lainnya masuk ke dalam ekosistem area kewanitaan. Hal ini tentu akan berakibat pada kesehatan area kewanitaan yang mana dapat menyebabkan infeksi bakteri.

5. Obat-obatan dapat menyebabkan gangguan pada lingkungan biologis area kewanitaan

Penggunaan pil KB dapat berdampak pada ekologi area kewanitaan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi jamur, dan spermisida yang umum yang dapat menurunkan jumlah bakteri penghasil hidrogen peroksida yang baik, sehingga area kewanitaan rentan terhadap bakteri. Setiap jenis antibiotik dapat menyebabkan infeksi ragi pada area kewanitaan karena antibiotik dapat mengurangi bakteri alami tubuh Anda. Konsumsilah antibiotik jika hanya diperlukan.