POPULAR SEARCHES
wound Burns Body Odor Sneezing Sneezing First Aid Kit

Saat puasa, salah satu masalah yang paling mengganggu adalah bau mulut dan sakit tenggorokan. Hal ini bisa disebabkan karena kondisi mulut yang kering akibat berkurangnya produksi air liur. Padahal, air liur mengandung enzim anti-bakteri alami yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri di area gigi dan juga lidah. Itu sebabnya, saat puasa, kita harus ekstra menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, salah satunya dengan bergargle.

Gargle merupakan sebutan lain untuk berkumur di pangkal tenggorokan. Berbeda dengan berkumur biasa yang hanya menyentuh area mulut depan, lidah, sampai dinding pipi kanan dan kiri, bergargle dengan cara menengadahkan kepala 45 derajat, membawa cairan hingga ke pangkal tenggorokan dan menghembuskan napas melalui mulut hingga menghasilkan bunyi ‘aarrgghh’.1

Gargle merupakan upaya membersihkan rongga mulut dari kuman dan bakteri yang tak terjangkau oleh pembersihan melalui sikat gigi ataupun berkumur biasa.1

Selain mencegah bau mulut saat puasa, berikut adalah manfaat lain dari rutin melakukan gargle: 


3 Manfaat bergargle bagi kesehatan mulut

1. Meredakan sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan sebenarnya merupakan gejala awal dari flu atau infeksi saluran pernapasan atas. Penyebabnya bisa karena virus, bakteri atau kuman lainnya. Bergargle yang dilakukan di pangkal tenggorokan dapat mengurangi jumlah bakteri dan virus di dalam tenggorokan, sehingga risiko sakit tenggorokan pun berkurang.1

Sebuah uji klinik yang dilakukan di Jepang, menunjukkan bahwa berkumur sampai tenggorokan dengan air keran 3 kali sehari, secara signifikan dapat mengurangi kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebesar 36%.2

Berdasarkan hasil penelitian oleh NUS, cairan kumur antiseptik yang mengandung Povidone-iodine 1% memiliki spektrum luas. Terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri, virus, dan berbagai kuman penyebab sakit tenggorokan, sariawan, gusi bengkak, dan bau mulut sebanyak 99.99% dalam 30 detik.

2. Menghentikan pertumbuhan bakteri

Bergargle dengan antiseptik Povidone-iodine 1% akan mengubah kondisi asam di rongga mulut menjadi basa, sehingga meminimalkan kemungkinan bakteri untuk berkembang. 4 

Bakteri berbahaya umumnya lebih menyukai lingkungan asam. Itu sebabnya, setelah kondisi rongga mulut dinetralkan dengan bergargle, peradangan di mulut berkurang, dan hal ini juga berdampak pada berkurangnya bau mulut dan sakit tenggorokan yang kerap terjadi saat puasa.4

Sebuah studi kecil tahun 2017 menunjukkan bahwa bergargle juga efektif dalam mengurangi plak gigi dan jumlah mikroba mulut.4

3. Membantu proses penyembuhan luka di mulut

Bagi Anda yang baru saja menjalani cabut gigi, bergargle dapat membantu proses penyembuhan. Hal ini karena gargle dengan Povidone - iodine memberikan efek antiinflamasi.

Di saat puasa, bergargle disarankan dilakukan sebanyak dua kali sehari, yaitu saat sahur setelah selesai makan dan sebelum tidur untuk mengurangi risiko pertumbuhan jamur, bakteri, dan virus di area mulut dan tenggorokan.

Kebersihan dan kesehatan rongga mulut merupakan hal yang penting untuk dijaga karena merupakan pintu masuk dari banyak penyebab penyakit. Untuk itu, gargle dengan air biasa saat tidak ada masalah mulut bisa dijadikan kebiasaan dan gargle dengan Povidone - iodine 1% untuk mengatasi masalah mulut seperti sakit tenggorokan, sariawan, bau mulut, dan gusi bengkak, serta berbagai potensi penyakit yang bisa masuk melalui saluran napas atas. 4

Referensi:

  1. https://www.balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/2397
  2. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19087312/
  3. https://www.nature.com/articles/s41598-021-99866-w
  4. https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/salt-water-rinse#when-to-use