Sakit tenggorokan adalah rasa nyeri, gatal atau iritasi pada tenggorokan, dan akan lebih terasa sakit saat menelan. Keluhan kesehatan ini sering kali merupakan tanda peringatan pertama untuk pilek atau flu.
Namun, sakit tenggorokan juga dapat menjadi gejala awal dari kondisi yang lebih serius, jadi penting untuk memperhatikan bagaimana perkembangannya1. Konsultasikan pada dokter jika gejala yang dirasakan semakin buruk atau berlangsung lama.
Sakit tenggorokan sangat umum terjadi pada siapa pun dari segala usia dan kapan saja. Namun, anak-anak berusia antara 5-15 tahun cenderung paling sering mengalaminya2. Agar bisa menanganinya dengan tepat, Anda perlu tahu beragam penyebab dan cara mengobatinya berikut ini:
5 penyebab sakit tenggorokan
1. Infeksi Virus
Sakit tenggorokan seperti pilek dan flu adalah salah satu penyakit menular yang paling umum. Sekitar 85% hingga 95% penyebabnya adalah virus.3 Gejala pilek cenderung berkembang perlahan, tetapi flu cenderung menyerang dengan cepat. Jika batuk, suara serak, atau pilek, kemungkinan besar penyebabnya adalah pilek.
Berbeda dari pilek, flu dapat menyerang tenggorokan, dan paru-paru. Gejalanya cenderung lebih parah dibandingkan pilek, termasuk demam, nyeri tubuh, dan sakit kepala4. Umumnya,sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus dapat membaik dalam beberapa hari5. Yang perlu diketahui, salah satu jenis virus yang cukup mengkhawatirkan saat ini juga dapat menyebabkan munculnya keluhan sakit tenggorokan adalah virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 6.
Untuk memastikan gejala yang dialami, konsultasikan pada dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat. Umumnya, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan cairan tenggorokan melalui rapid test atau yang lebih akurat yakni tes PCR. Tes dilakukan dengan mengambil sampel di tenggorokan yang selanjutnya dianalisis di laboratorium.
2. Radang Tenggorokan
Strep throat atau faringitis disebabkan oleh peradangan di bagian belakang tenggorokan yang umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Infeksi bakteri ini memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah gangguan yang lebih parah bahkan komplikasi.
3. Amandel
Sakit tenggorokan juga bisa dialami seseorang yang didiagnosis amandel atau tonsilitis. Keluhan ini terjadi ketika ada pembengkakan dan kemerahan pada amandel (tonsil), yaitu jaringan lunak di belakang mulut.
4. Alergi
Reaksi alergi akibat debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan postnasal drip (lendir dari hidung yang jatuh ke belakang tenggorokan) yang dapat mengiritasi tenggorokan.
5. GERD
Gastroesophageal reflux disease adalah suatu kondisi ketika asam dari lambung naik ke tenggorokan. Zat asam ini bisa membakar esofagus (saluran pencernaan yang terhubung dengan tenggorokan) sehingga menyebabkan gejala sakit tenggorokan dan nyeri di bagian atas perut.
Penanganan Awal Sakit Tenggorokan
Untuk gangguan tenggorokan yang disebabkan infeksi virus, seperti sakit tenggorokan, kesulitan menelan, atau tenggorokan terasa gatal dapat diatasi dengan semprot tenggorokan antiseptik Povidone-Iodine, berperan untuk membunuh kuman, seperti virus, bakteri, dsb. Antiseptik Povidone-Iodine terbukti memiliki spektrum luas sehingga dapat mengatasi berbagai virus.
Semprot tenggorokan antiseptik Povidone-Iodine dapat digunakan kapan dan di mana saja untuk mengatasi sakit tenggorokan, juga untuk gusi bengkak, bau mulut dan sariawan. Dapat disemprotkan langsung ke tempat terjadinya infeksi dan sudah diformulasikan untuk dapat tertelan. Bekerja dengan cepat untuk mengatasi kuman dan belum pernah dilaporkan adanya resistensi.
Kapan Perlu ke Dokter?
Bila sakit tenggorokan tidak membaik dalam waktu lebih dari 5-10 hari, segera periksakan diri ke dokter. Apalagi jika Anda memiliki gejala lain yang cukup parah, seperti:
- Sulit bernapas
- Tidak bisa menelan sama sekali
- Sakit di bagian telinga, terutama ketika menelan
- Muncul ruam-ruam merah di badan
- Demam lebih tinggi dari 38,3º Celsius
- Terdapat darah dalam air liur atau dahak
- Suara serak berlangsung lebih dari dua minggu
